“Agar ekonomi bergulir tetap lancar,
kita harus sangat tegas dan tidak boleh jenuh untuk menagih,” kata Bapak Tarwan.
Dan, itulah yang dilakukan pengurus Unit Pengelola Keuangan (UPK) Lembaga Keswadayaan
Masyarakat (LKM) Gemah Ripah Sejahtera Mandiri Sugiharjo, Kabupaten Tuban.
UPK merupakan wadah yang dibentuk
untuk mengelola dan bertanggung jawab terhadap ekonomi bergulir serta sebagai
tempat bagi masyarakat mendapatkan modal usaha melalui pinjaman dana bergulir
tanpa adanya agunan, pembayaran dengan sistem angsuran dan tanggung renteng.
Setelah LKM
GSM Sugiharjo ini terbentuk dan menyalurkan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)
ekonomi bergulir melalui UPK kepada masyarakat, modal awal dari BLM 1 tahun 2010
sebesar Rp. 28.750.000, dan tambahan modal BLM 2 tahun 2011 sebesar Rp. 7 Juta,
dan ditahun 2014 ini kondisi keuangan UPK masih dikisaran Rp. 47,847,000.
Pak Tarwan, sosok di balik ketegasan
UPK LKM Gemah Ripah Sejahtera Mandiri Sugiharjo, Kabupaten Tuban selalu
berupaya agar keuangan UPK bisa mencapai RR 100% sehingga bisa mengakses kembali dana ekonomi bergulir sehingga
penyaluran pinjaman ke masyarakat bisa dimaksimalkan.
Penerima manfaat ekonomi bergulir
mencapai lebih dari 165 orang. Dengan perputaran uang di masyarakat lebih dari
Rp. 40.705.000, serta tingkat pengembalian ekonomi bergulir di Sugiharjo sangat
kurang lancar, alias RR belum bisa mencapai 100% sehingga belum bisa mengakses
dana ekonomi bergulir.
Sosok seseorang tegas bermana Tarwan, atau yang lebih
populer dipanggil Pak Wan. Dengan kemauan, keuletan, ketegasan dan sikap tanpa
basa-basi menjadi modal yang sangat tepat untuk menggugah kesadaran masyarakat
mengembalikan uang pinjaman Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) tepat waktu. Pinjaman bergulir PNPM
adalah bukan hibah dan harus dikembalikan agar dana pinjaman terus bergulir dan
dimanfaatkan oleh warga lainnya yang membutuhkan
Demi mimpi program PNPM ini berhasil
dan nasibnya tidak sama dengan program-program lain, atau setelah program
digulirkan kemudian tidak tahu lagi kabar beritanya seperti lenyap di telan
bumi, ditambah dorongan ingin membantu meningkatkan ekonomi keluarga kurang
beruntung, apapun akan dilakukannya. Kegalauan tentang gambaran kegagalan
program ekonomi yang terjadi di Sugiharjo dan sekitar dan rasa tanggung jawab
kepada amanah yang diterimanya dijadikan motivasi untuk bekerja lebih keras.
Semua aturan yang telah ditetapkan
oleh program dijalankan semaksimal mungkin, seperti selektif terhadap proposal
KSM, verifikasi kepengurusan KSM, verifikasi kelayakan usaha KSM, serta adanya
rapat pencairan BLM. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir terjadinya
kemacetan dan salah sasaran dari program PNPM.
Berkat “Ketegasan”
dan ketekunan, masyarakat Sugiharjo sudah mulai sadar dan disiplin dalam mengembalikan
pinjaman BLM demi kemajuan Sugiharjo sendiri
Pak Wan dengan dengan beberapa
relawan biasa berkeliling Sugiharjo secara rutin, mengunjungi rumah-rumah
anggota KSM guna melihat keadaan peminjam dan mengingatkan kapan waktu membayar
angsuran.
“Awalnya saya juga merasa tidak enak
karena orang Sugiharjo jadi benci dan marah sama saya, apalagi masyarakat Sugiharjo
lain tidak mengembalikan ekonomi bergulir juga tidak diapa-apakan. Tetapi demi
kemajuan Sugiharjo, ya harus saya lakukan,” tegas Alumnus SMA Negeri 1 Tuban
ini.
Pendekatan dan komunikasi yang
intens dengan anggota KSM, kesadaran untuk mengembalikan pinjaman ekonomi
bergulir pun sangat tinggi. Yang semula marah-marah setiap ada penagihan,
sekarang berubah sadar dan suka rela untuk membayar tepat waktu. Bahkan
memunculkan persaingan yang baik, saling kontrol dan menumbuhkan budaya malu
antarsesama anggota KSM apabila terjadi keterlambatan untuk mencicil.
“Alhamdulillah sekarang masyarakat Sugiharjo
sadar dan tidak perlu diingatkan sudah datang sendiri ke sekretariat untuk
membayar cicilan. Tetapi ada juga yang masih belum sadar untuk membayar,”
ujarnya.
Dengan tertatih-tatih perkembangan
ekonomi bergulir akan selalu dibenahi demi kamajuan desa Sugiharjo. Agar masyarakat tidak perlu jauh-jauh
lagi untuk pinjam modal usaha ke bank atau koperasi yang membutuhkan agunan.
Harapan kedepan bahwa dengan ekonomi
bergulir lancar, roda perekonomian masyarakat Sugiharjo akan hidup dan
berkembang, UPK LKM bisa menjadi jujukan
masyarakat yang membutuhkan dana untuk tambahan modal usahanya. Ini semua
secara otomatis dapat membatu mengangkat perekonomian bagi keluarga dan masyarakat Sugiharjo pada umumnya. [whydee]
0 komentar:
Posting Komentar