sugiharjo bisa

kemiskinan

Orang miskin itu bukan orang yang tak punya apa-apa, tetapi orang miskin itu adalah orang yang gak bisa berbuat apa-apa.

firman Allah

Allah berfirman, ”Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga kaum itu mengubah dirinya sendiri terlebih dahulu,” (QS Ar Ra’du:13)

TENTANG KAMI

Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) “Gemah Ripah Sejahtera Mandiri” berkedudukan di Desa Sugiharjo Kecamatan Tuban Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur.

pesan relawan

Sebaik-baik manusia ialah yang paling banyak bermanfaat bagi manusia lain (HR Bukhori-Muslim)

Label

Labels

Hasil Rabat Jalan

.

sms gratis

Selasa, 25 Februari 2014

“Meniti Asa Meraih Mimpi”

KSM Butterfly adalah suatu kelompok keswadayaan masyarakat yang tergalang di dalamnya adalah Ibu-ibu dan wanita-wanita usia produktif yang bergerak membina diri dalam pelatihan pembuatan tas di Desa Sugiharjo. KSM Butterfly ini diketuai oleh ibu Kastari, beranggotakan 7 orang, ibu Sri Utami selaku bendahara, Vivi Dwi Wulandari selaku sekretaris. Para anggota KSM Butterfly adalah Ibu-ibu dan wanita-wanita usia produktif yang dulunya terbentuk dari masyarakat oleh masyarakat. Ibu-ibu yang tergabung dalam KSM Butterfly ini memiliki ide kreatif untuk membuat tas.
Sebab mereka yakin setiap orang pasti membutuhkan tas. Sebab saat ini tas bukan hanya kebutuhan para siswa, mahasiswa, atau pegawai saja, tas juga merupakan kebutuhan para ibu-ibu yang notabenya sebagai ibu rumah tangga misalkan untuk menghadiri pengajian, undangan, mengantar anak ke sekolah, rekreasi, aksesoris pendamping dll. Dengan latar belakang itulah mereka ingin membuat tas yang praktis, efisien, casual namun tetap elegan dan tentunya ekonomis. Dengan bermodalkan semangat dan modal yang didapatkan dari dana BLM senilai 5 juta rupiah dan juga swadaya masyarakat sebesar 200.000 rupiah. Kegiatan ini kemudian direalisasikan sesuai dengan tehnik yang telah dilampirkan dalam proposal diantaranya mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, kegiatan ini dipandu oleh seorang tutor berpengalaman atau pelatih yang didatangkan oleh KSM Butterfly .
Kegiatan ini dilaksanakan di kantor sekretariat LKM Gemah Ripah Sejahtera Mandiri Sugiharjo, selama 3 hari yakni mulai tanggal 24 – 26.
Para ibu-ibu dan wanita remaja sangat antusias dalam pelaksanaan kegiatan tersebut dari awal hingga akhir kegiatan. Dengan keterampilan yang telah diperoleh dari pelatihan pembuatan tas ini, mereka menginginkan adanya tambahan pendapatan pada keluarga mereka masing-masing. Pada KSM Butterfly tersebut di bina tata cara pembuatan tas yang hasilnya layak dan siap bersaing dengan pasar.

Dari hasil tas-tas cantik nan menarik yang diproduksi oleh Ibu-ibu itu dikumpulkan di KSM kemudian KSM memasarkannya. Mula-mula dengan cara menitipkan pada toko-toko, warung-warung dan pasar. Dari hasil penjualan tersebut merekapun dapat keuntungan, yang sedikit demi sedikit dapat mengurangi beban perekonomian keluarga mereka masing-masing. Hasil karya tas buatan para anggota KSM makin hari makin berkembang jangkauan wilayah pemasaranya, yang semula diawali di lingkungan sekitar, mulai merambah ke desa-desa tetangga dan masuk ke pasar Kota. Masing-masing anggota KSM pun juga menerima pesanan tas dari masyarakat sekitarnya yang hasil dari laba mereka juga masuk pada kas KSM guna menambahkan modal untuk membeli bahan-bahan keterampilan yang makin beragam dan bervariasi.

KSM Butterfly sudah memiliki berbagai peralatan yang makin lengkap dan beragam. Keterampilan KSM Butterfly dapat diibaratkan seperti pepatah tak ada gading yang tak retak  karena jenis karya yang mereka hasilkan bukan cuma tas-tas saja, tetapi kain perca sisa produksi merekapun, mereka manfaatkan untuk pernak-pernik menarik misalnya bros kain yang kini menjadi trend yang sedang “in”  bagi para remaja dan ibu-ibu khususnya hijaber. Selain itu sekarang para ibu-ibu yang tergabung dalam KSM Buterfly ini lebih bisa mengembangkan kemampuan mereka dalam membuat tas dari kain jok atau pola kulit.

Tas ini berbeda dengan tas-tas yang lainya selain warnanya yang menarik yakni merah maroon, tas ini juga ringan, mudah dilipat (praktis), kuat, dan memiliki pola yang indah. Karena terbuat dari kain maka tas ini memiliki tekstur yang halus , tas ini juga cocok untuk dipakai baik kaula muda maupun dewasa.

Penulis :

VIVI DWI WULANDARI
Sekretaris KSM Butterfly

Senin, 24 Februari 2014



“Agar ekonomi bergulir tetap lancar, kita harus sangat tegas dan tidak boleh jenuh untuk menagih,” kata Bapak Tarwan. Dan, itulah yang dilakukan pengurus Unit Pengelola Keuangan (UPK) Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Gemah Ripah Sejahtera Mandiri Sugiharjo, Kabupaten Tuban.
UPK merupakan wadah yang dibentuk untuk mengelola dan bertanggung jawab terhadap ekonomi bergulir serta sebagai tempat bagi masyarakat mendapatkan modal usaha melalui pinjaman dana bergulir tanpa adanya agunan, pembayaran dengan sistem angsuran dan tanggung renteng.
Setelah LKM GSM Sugiharjo ini terbentuk dan menyalurkan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) ekonomi bergulir melalui UPK kepada masyarakat, modal awal dari BLM 1 tahun 2010 sebesar Rp. 28.750.000, dan tambahan modal BLM 2 tahun 2011 sebesar Rp. 7 Juta, dan ditahun 2014 ini kondisi keuangan UPK masih dikisaran Rp. 47,847,000.

Pak Tarwan, sosok di balik ketegasan UPK LKM Gemah Ripah Sejahtera Mandiri Sugiharjo, Kabupaten Tuban selalu berupaya agar keuangan UPK bisa mencapai RR 100% sehingga bisa mengakses  kembali dana ekonomi bergulir sehingga penyaluran pinjaman ke masyarakat bisa dimaksimalkan.
Penerima manfaat ekonomi bergulir mencapai lebih dari 165 orang. Dengan perputaran uang di masyarakat lebih dari Rp. 40.705.000, serta tingkat pengembalian ekonomi bergulir di Sugiharjo sangat kurang lancar, alias RR belum bisa mencapai 100% sehingga belum bisa mengakses dana ekonomi bergulir.
Sosok seseorang tegas bermana Tarwan, atau yang lebih populer dipanggil Pak Wan. Dengan kemauan, keuletan, ketegasan dan sikap tanpa basa-basi menjadi modal yang sangat tepat untuk menggugah kesadaran masyarakat mengembalikan uang pinjaman Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) tepat waktu. Pinjaman bergulir PNPM adalah bukan hibah dan harus dikembalikan agar dana pinjaman terus bergulir dan dimanfaatkan oleh warga lainnya yang membutuhkan
Demi mimpi program PNPM ini berhasil dan nasibnya tidak sama dengan program-program lain, atau setelah program digulirkan kemudian tidak tahu lagi kabar beritanya seperti lenyap di telan bumi, ditambah dorongan ingin membantu meningkatkan ekonomi keluarga kurang beruntung, apapun akan dilakukannya. Kegalauan tentang gambaran kegagalan program ekonomi yang terjadi di Sugiharjo dan sekitar dan rasa tanggung jawab kepada amanah yang diterimanya dijadikan motivasi untuk bekerja lebih keras.
Semua aturan yang telah ditetapkan oleh program dijalankan semaksimal mungkin, seperti selektif terhadap proposal KSM, verifikasi kepengurusan KSM, verifikasi kelayakan usaha KSM, serta adanya rapat pencairan BLM. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kemacetan dan salah sasaran dari program PNPM.
Berkat “Ketegasan” dan ketekunan, masyarakat Sugiharjo sudah mulai sadar dan disiplin dalam mengembalikan pinjaman BLM demi kemajuan Sugiharjo sendiri
Pak Wan dengan dengan beberapa relawan biasa berkeliling Sugiharjo secara rutin, mengunjungi rumah-rumah anggota KSM guna melihat keadaan peminjam dan mengingatkan kapan waktu membayar angsuran.
“Awalnya saya juga merasa tidak enak karena orang Sugiharjo jadi benci dan marah sama saya, apalagi masyarakat Sugiharjo lain tidak mengembalikan ekonomi bergulir juga tidak diapa-apakan. Tetapi demi kemajuan Sugiharjo, ya harus saya lakukan,” tegas Alumnus SMA Negeri 1 Tuban ini.
Pendekatan dan komunikasi yang intens dengan anggota KSM, kesadaran untuk mengembalikan pinjaman ekonomi bergulir pun sangat tinggi. Yang semula marah-marah setiap ada penagihan, sekarang berubah sadar dan suka rela untuk membayar tepat waktu. Bahkan memunculkan persaingan yang baik, saling kontrol dan menumbuhkan budaya malu antarsesama anggota KSM apabila terjadi keterlambatan untuk mencicil.
“Alhamdulillah sekarang masyarakat Sugiharjo sadar dan tidak perlu diingatkan sudah datang sendiri ke sekretariat untuk membayar cicilan. Tetapi ada juga yang masih belum sadar untuk membayar,” ujarnya.
Dengan tertatih-tatih perkembangan ekonomi bergulir akan selalu dibenahi demi kamajuan desa Sugiharjo. Agar masyarakat tidak perlu jauh-jauh lagi untuk pinjam modal usaha ke bank atau koperasi yang membutuhkan agunan.
Harapan kedepan bahwa dengan ekonomi bergulir lancar, roda perekonomian masyarakat Sugiharjo akan hidup dan berkembang, UPK LKM bisa menjadi jujukan masyarakat yang membutuhkan dana untuk tambahan modal usahanya. Ini semua secara otomatis dapat membatu mengangkat perekonomian bagi keluarga dan masyarakat Sugiharjo pada umumnya. [whydee]

Rabu, 17 Oktober 2012

Senin 16 Oktober 2012 Pukul 19.00 bertempat di Balai Desa Sugiharjo Kecamatan Tuban diadakan Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Konstruksi (MP2K). Semua LKM termasuk LKM GSM Sugiharjo yang sudah mendapatkan pencairan dana, di wajibkan melaksanakan kegiatan MP2K pada masing-masing KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) sebagai tim pelaksana kegiatan. Acara yang dilaksanakan pada malam hari ini dihadiri oleh perangkat dan Faskel, LKM serta para KSM penerima manfaat.

Penyerahan Dana 30% Oleh Bapak Kepala Desa

Penyerahan Dana 30% Oleh Bapak Kepala Desa


Penyerahan Dana 30% Oleh Bapak Kepala Desa

Adapun inti dari acara MP2K adalah penyerahan dana  30% dari total penggunaan dana Lingkungan, pada kesempatan itu Bapak Nasikhun selaku Kepala Desa Sugiharjo menyerahkan secara langsung kepada ketua/bendahara KSM Lingkungan dengan rincian sebagai berikut :

  1. KSM Joyo Sentoso mendapatkan Rp. 4.096.800,- dari total dana BLM yang disetujui Rp. 13.656.000 dan diterima langsung oleh Ketua KSM Bapak Wasito
  2. KSM Mulyo Agung mendapatkan Rp. 5.670.600,- dari total dana BLM yang disetujui Rp. 18.902.000 dan diterima langsung oleh Ketua KSM Bapak Kasrun
  3. KSM Cempaka mendapatkan Rp. 6.882.600,- dari total dana BLM yang disetujui Rp. 22.942.000 dan diterima langsung oleh Ketua KSM Bapak Ruslan.

Selanjutnya sisa uang 70% masih tersimpan dibank, dan uang ini bisa dicairkan manakala para penerima / KSM Penerima telah membuat SPJ dana dari 30 %.
Penandatangan SPPDL
 Acara lain yang tak kalah penting pada malam itu adalah penandatangan SPPDL (Surat Pernyataan Penggunaan Dana Lingkungan), penandatanganan ini mutlak dilakukan sebagai salah satu syarat pencairan dana untuk kegiatan lingkungan. Admin